PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK DAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR

Authors

  • Momo Sukarma Universitas Wiralodra
  • Ipong Dekawati Universitas Wiralodra
  • Nunik Yudaningsih Universitas Wiralodra
  • Badrud Tamam Universitas Wiralodra
  • Andri Supriadi Universitas Wiralodra
  • Ruhita Ruhita Universitas Wiralodra

DOI:

https://doi.org/10.31943/edumjournal.v8i1.315

Keywords:

Manajemen Konflik, Mutu Pelayanan, Pengembangan Diri

Abstract

Abstrak- Keberadaan sekolah dasar memiliki peran penting sebagaimana diterangkan di atas. Oleh karenanya, sekolah dasar senantiasa harus berbenah diri agar dapat memberikan pelayanan kependidikan sesuai harapan penggunanya. Pemerintah telah memanjakan pendidikan dasar melalui pengembangan kurikulum, ketersediaan berbagai sarana prasarana. Ketika sekolah-sekolah tersebut memiliki kurikulum dan sarana yang memadai, maka pelayanan pendidikan menjadi faktor penentu menjadi dasar pilihan para orangtua untuk menyekolahkan anaknya. Banyak faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan pendidikan, di antaranya manajemen konlik dan pengembangan diri guru. Dalam penelitian ini ingin mengetahui dan menganalisis besaran pengaruh manajemen konflik dan pengembangan diri guru terhadap mutu pelayanan pendidikan baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket skala Likert, terhadap 50 orang guru. Pengolahan hasil penelitian menggunakan teknik analisis regresi. Uji signifikansi menggunakan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan manajemen konflik terhadap mutu pelayanan pendidikan. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengembangan diri guru terhadap mutu pelayanan pendidikan. (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan manajemen konflik dan pengembangan diri guru secara simultan terhadap mutu pelayanan pendidikan. Beranjak dari kondisi tersebut, penulis menyarankan: (1) Dalam rangka memperbaiki kondisi kedua dimensi yang masih mendapat skor rendah tersebut, untuk memperbaiki suasana toleransi dapat dilakukan dengan cara memberikan pencerahan kepada para guru untuk lebih fleksibel dalam menerima perbedaan pendapat, nilai, atau pandangan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan kerja sama meskipun adanya perbedaan. Guna lebih kompromistik, Ketika terjadi konflik hendaknya melibatkan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk mencapai kesepakatan di mana setiap pihak memberikan atau menahan sebagian dari keinginan atau tuntutannya. Kompromi diterapkan untuk mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. (2) Bagi guru pengembangan diri melalui pelatihan merupakan suatu keniscayaan, karena ilmu pengetahuan terus berkembang seiring dengan tuntutan kemajuan dari masyarakatpun meningkat. Untuk mengimbangi dinamika kemajuan tersebut pelatihan bagi guru menjadi penting. Guna memaksimalkan hasil dari pengembangan diri melalui pelatihan dimaksud hendaknya pelatihan disesuaikan dengan melihat gap atau kesenjangan antara kemampuan yang harus dimiliki dengan kemampuan yang dimiliki saat ini. Metodenya yang terkenal dengan istilah SGTNA atau skill gap training need analysis. Melalui analisis tersebut dapat diketahui training apa yang sebaiknya diberikan kepada guru.

Downloads

Published

2025-07-12

How to Cite

Sukarma, M., Dekawati, I., Yudaningsih, N., Tamam, B., Supriadi, A., & Ruhita, R. (2025). PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK DAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR . Edum Journal, 8(1), 182–200. https://doi.org/10.31943/edumjournal.v8i1.315

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>