PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
DOI:
https://doi.org/10.31943/edumjournal.v5i1.115Keywords:
Perilaku Kepemimpinan, Pengembangan Profesi, Kometensi Profesional GuruAbstract
Abstrak-Pilar yang paling utama dalam mutu pembelajaran adalah guru. Oleh karenanya guru harus memiliki kompetensi profesional. Banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional guru. Di antaranya perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pengembangan profesi pendidik. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pengembangan profesi pendidik terhadap kompetensi profesional guru baik secara parsial maupun ganda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket skala Likert, terhadap 53 orang guru. Pengolahan hasil penelitian menggunakan teknik analisis regresi. Uji signifikansi menggunakan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru. (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pengembangan profesi pendidik terhadap kompetensi profesional guru. (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pengembangan profesi pendidik secara simultan terhadap kompetensi profesional guru. Dengan rendah hati penulis menyarankan, sebagai berikut: (1) Kepala sekolah hendaknya mengupayakan lebih serius dalam diseminasi informasi terutama menyangkut kebijakan. Diseminasi informasi dapat dilakukan dengan memaksimalkan grouping media sosial terbatas internal sekolah, surat elektronik dan pertemuan rutin. Dengan demikian memiliki kecenderungan semua guru dapat segera melaksanakan keputusan, rencana, dan kegiatan-kegiatan dalam melakukan pekerjaannya. (2) Peningkatan dari sisi pengembangan profesi pendidik dapat dilakukan pelatihan dalam jabatan dengan cara para guru dilatih langsung di sekolah tempatnya bekerja. Instruktur dalam pelatihan ini dapat dilakukan oleh guru yang sudah lebih senior dan lebih berpengalaman. Pengetahuan dan pengalaman guru yang lebih senior akan menjadi acuan bagi guru yang mengikuti pelatihan dalam jabatan dan memperkaya wawasan guru dalam melaksanakan pembelajaran.